Flyover dibangun untuk menghindari pertemuan arus lalu lintas di persimpangan jalan besar sehingga simpul kemacetan berkurang. Ketika melalui flyover, cobalah perhatikan marka jalan yang umumnya berupa garis tidak putus-putus.

Ada alasan mengapa flyover biasanya memiliki marka jalan menyambung. Biasanya lebar badan jalan flyover terbatas, ditambah bahu jalan yang juga terbatas dan ada pagar di pinggirnya. Makanya kendaraan tidak disarankan melakukan manuver pindah lajur di flyover untuk mencegah kecelakaan.

Seperti diketahui, angin di atas flyover bisa sangat kencang. Dapat berbahaya jika mobil terkena crosswind yang membuatnya bergeser ke samping. Situasi ini akan semakin berbahaya ketika mobil pindah lajur yang bisa membuat pengemudi kehilangan kendali.

Anda juga pasti pernah melewati sambungan antar bagian flyover yang ditutupi dengan pelat besi. Sambungan ini akan membuat mobil bergoyang saat melaluinya dan menjadi kurang stabil. Makanya pengemudi diminta untuk fokus melaju ke depan dengan membuat garis marka jalan menyambung.

Dengan berbagai keterbatasannya, flyover dipasang marka jalan garis menyambung dan bukan putus-putus. Meskipun memungkinkan, Anda tidak boleh mendahului kendaraan lain di depan. Marka itu juga melarang pengemudi pindah lajur pada flyover multilajur.

Sumber : https://www.toyota.astra.co.id/corporate-information/news-promo/read/alasan-tidak-boleh-pindah-lajur-atau-menyalip-di-flyover-wajib-perhatikan-rambu-dan-marka-jalan